Stok yang tersedia habis
Dibuat oleh
Latar Belakang Seniman
Batik Tulis -naTan- adalah aktivitas terapi seni kreatif yang dilakukan oleh Yonatan Widya Kumala (Pak Natan) untuk menjaga kesehatan mentalnya yang adalah orang dengan gangguan bipolar.
Deskripsi Karya
Lukisan batik tulis ini menggambarkan kisah akhir dari legenda Jaka Tarub ketika Nawang Wulan mengetahui bahwa Jaka Tarublah yang mencuri selendang miliknya sehingga ia tidak dapat kembali ke Kahyangan. Akhirnya Nawang Wulan terbang kembali ke Kahyangan dan berkata ke Jaka Tarub bahwa setiap bulan purnama ia akan kembali ke bumi untuk menyusui Nawangsih, anak Jaka Tarub dan Nawang Wulan, tanpa boleh dilihat oleh Jaka Tarub. Legenda ini mengingatkan kita betapa pentingnya nilai kejujuran. Dalam kearifan lokal budaya Jawa diajarkan bahwa Jujur Bakal Mujur. Lukisan batik tulis ini berukuran 147 cm x 102 cm sudah dijahit tepi dengan benang berwarna putih. This hand-painted batik painting depicts the end of the legend of Jaka Tarub when Nawang Wulan found out that Jaka Tarub stole her shawl so she could not return to Heaven. Finally, Nawang Wulan flew back to Heaven and told Jaka Tarub that every full moon she would return to earth to breastfeed Nawangsih, the child of Jaka Tarub and Nawang Wulan, without being seen by Jaka Tarub. This legend reminds us of the importance of honesty. In the local wisdom of Javanese culture, it is taught that Honesty Will Be Lucky. This hand-drawn batik painting measures 147 cm x 102 cm and has been sewn on the edges with white thread.
Stok yang tersedia habis
Dibuat oleh
Latar Belakang Seniman
Batik Tulis -naTan- adalah aktivitas terapi seni kreatif yang dilakukan oleh Yonatan Widya Kumala (Pak Natan) untuk menjaga kesehatan mentalnya yang adalah orang dengan gangguan bipolar.
Deskripsi Karya
Lukisan batik tulis ini menggambarkan kisah akhir dari legenda Jaka Tarub ketika Nawang Wulan mengetahui bahwa Jaka Tarublah yang mencuri selendang miliknya sehingga ia tidak dapat kembali ke Kahyangan. Akhirnya Nawang Wulan terbang kembali ke Kahyangan dan berkata ke Jaka Tarub bahwa setiap bulan purnama ia akan kembali ke bumi untuk menyusui Nawangsih, anak Jaka Tarub dan Nawang Wulan, tanpa boleh dilihat oleh Jaka Tarub. Legenda ini mengingatkan kita betapa pentingnya nilai kejujuran. Dalam kearifan lokal budaya Jawa diajarkan bahwa Jujur Bakal Mujur. Lukisan batik tulis ini berukuran 147 cm x 102 cm sudah dijahit tepi dengan benang berwarna putih. This hand-painted batik painting depicts the end of the legend of Jaka Tarub when Nawang Wulan found out that Jaka Tarub stole her shawl so she could not return to Heaven. Finally, Nawang Wulan flew back to Heaven and told Jaka Tarub that every full moon she would return to earth to breastfeed Nawangsih, the child of Jaka Tarub and Nawang Wulan, without being seen by Jaka Tarub. This legend reminds us of the importance of honesty. In the local wisdom of Javanese culture, it is taught that Honesty Will Be Lucky. This hand-drawn batik painting measures 147 cm x 102 cm and has been sewn on the edges with white thread.
Terdaftar pada 15 Jun 2025
@ 2025 Galeri | Semua Hak Dilindungi